Selasa, 02 Juli 2019

Seminar Nasional Keperawatan Esa Unggul Bahas Isu dan Tren Metode Keperawatan Paliatif di Indonesia

Suasana Saat Ice Breaking Seminar Nasional

Esaunggul.ac.id, Program Studi Keperawatan Universitas Esa Unggul menggelar Seminar Nasional bertajuk ” Trend & Issue Palliative Care Nursing 2019″ yang di selenggarakan di Ruang 811, Rabu (26/06). Dalam seminar tersebut sejumlah pembicara berkompeten pun dihadirkan diantaranya Praktisi Keperawatan Paliatif UGM, ChristantieEffendy,S.Kp.,M.Kes.,Ph.D, Praktisi Keperawatan UI, Agung Waluyo, S.Kp., M.Sc., Ph.D. dan Praktisi Instalasi Paliatif & Bebas Nyeri RSUD dr Soetomo Surabaya, Dr. Agus Hidayat,SpP.
Agung Waluyo, S.Kp., M.Sc., Ph.D salah satu pembicara Seminar Nasional menjelaskan terkait Penanganan Paliatif Pada Penyakit terminal, diawal pembahasanya agung lebih dulu menjelaskan terkait Perawatan paliatif.

Sejumlah Pembicara yang dihadirkan dalam seminar

Agung melanjutkan, Perawatan Paliatif adalah Sistem pelayanan terpadu yg bertujuan meningkatkan kualitas hidup dengan cara meringankan nyeri dan penderitaan lain,memberikan dukungan psikososio-kultural spiritual mulai saat diagnosis ditegakkan sampai akhir hayat dan dukungan terhadap keluarga yang kehilangan / berduka.
“Paliatif merupakan Program Kesehatan Nasional yang digalakan oleh pemerintah selain dari Preventif, Promotif, Kuratif dan Rehabilitatif. Dasar hukum Perawatan Palitatif diatur dalam tiga keputusan Kementerian Kesehatan, untuk itu perawatan paliatif sudah legal dan dapat dikembangkan untuk memajukan kesehatan di Indonesia,” ujar Agung beberapa waktu yang lalu.

Suasana Saat Seminar

Dirinya pun menerangkan Metode perawatan Paliatif sangat cocok untuk masyarakat Indonesia, salah satunya dikarenakan masyarakat Indonesia yang kebanyakan masih memegang kultur atau budaya yang kuat ketika mereka sakit. “Misalnya banyak pasien orang jawa atau Tionghoa ketika mereka sakit, pasti merek masih memegang adat yang kuat seperti mereka memperhatikan angka nomer perawatan yang mengartikan kematian atau kesakitan sehingga mereka meminta diubah, disinilah metode perawatan Paliatif dibutuhkan,” ucapnya.
Untuk itu, Agung melanjutkan Pelayanan paliatif terbaik adalah melibatkan tim kesehatan multi disiplin seperti Dokter, Perawat, Ahli Gizi, Ahli Fisioterapi, Farmasi, Pekerja Sosial termasuk anggota keluarga. diakhir presentasinya Agung mengingatkan kepada mahasiswa dan peserta seminar yang berkecimpung di dunia keperawatan untuk selalu mengingat Pasien memiliki hak mendapatkan pelayanan terbaik, Pasien berada pada kondisi tidak berdaya, sehingga tenaga kesehatan khususnya perawat harus menjadi sosok yang dapat hadir untuk memberikan pelayanan kesehatan dan menyemangati pasien.
“Ingatlah, kalau ada prosfesi yang pertama masuk surga itu adalah profesi perawat karena mereka hadir ditengah-tengah pasien untuk menyehatkan dan menghebatkan pasien dengan sabar. Tugas perawat pun tidak mudah karena harus menjamin kesejahteraan fisik, emosi, sosial dan Spiritual dari pasien,” tutupnya.
Dalam seminar Nasional Keperawatan ini hadir pula Wakil Dekan Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan Dr. Yuliati, S.Kp, MM, M.Kep, Ketua Program Studi NERS dan Keperawatan Antia, S.Kp., M.Kep, sejumlah dosen Fikes dan mahasiswa Esa Unggul.

Read More..

Realted Posts