Rabu, 21 Oktober 2015

Angkat Sumpah Lulusan Program Studi NERS, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul Tahun 2015



Angkat Sumpah Lulusan Program Studi NERS, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul Tahun 2015
Sejumlah 89 (depalan puluh sembilan) lulusan Ners, Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan yang baru diwisuda pada 13 Oktober 2015 lalu, pada tanggal 20 Oktober 2015 menyelenggarakan angkat sumpah profesi Ners yang bertempat di Ballroom Kemala Universitas Esa Unggul. Pada saat diangkat sumpah ketua Prodi NERS Ibu Dr. Widaningsih S.Kp, M.Kep mengharapkan agar alumninya yang selama ini mengikuti pendidikan agar mampu diimplementasikan secara professional dan tetap menjaga nama baik almamaternya selama mengamalkan ilmunya dimasyarakat dan bertindak sesuai dengan prosedur keilmuannya yang sudah didapatkan selama ini.
Tantangan cukup berat yang akan dihadapi kedepan adalah setelah diberlakukannya MEA 2015 dimana tenaga perawat professional dari Negara ASEAN akan menyerbu Indonesia dan kita harus siap menghadapinya dengan memberikan pelayanan secara professional kepada masyarakat. Pada saat acara angkat sumpah dilaksanakan sesuai dengan kepercayaan agama masing-masing dan terlihat keharuan yang terpancar dari para perawat yang akan meninggalkan kampus Emas Universitas Esa Unggul.
Acara ini dihadiri oleh:
    • Bapak Roesfiansjah, Phd – Wakil Rektor 1
    • Bendahara PPNI Pusat Ns. Apri sunadi, S.Kep.,M.Kep.,Sp.KMB
    • Dr. Aprilita Rina Yanti Eff.,M.Biomed.,Apt selaku DEKAN
    • Yuliati S.Kp.,M.Kep selaku Dosen Ners
    • Yayah Karyanah, S.Sos.,MM selaku Dosen Ners
    • Satria Gobel S.Kp.,M.Kep.,Sp.Kep.Kom selaku Dosen Ners
    • Yana Zahara S.Kp.,M.Kep selaku Dosen Ners
    • Antia S.Kp.,M.Kep selaku Dosen Ners
    • Ns.Ratna Dewi S.Kep.,M.Kep selaku Dosen Ners
    • Titta Novianti M.Biomed selaku Dosen Ners
    • Abdurrasyid S.Kep.,Ns selaku ketua ikatan alumni ners Fikes UEU
    • Rohaniawan dari Departemen Agama DKI Jakarta
Daftar nama lulusan terbaik
  • Ns.YUSDIN RAHMAD, S.Kep
  • Ns.DWI SIWI MURNI HASTUTI, S.Kep
  • Ns.MASPUPAH, S.Kep
  • Ns.TIUR MARSAULINA GULTOM, S.Kep
Pengambilan & penandatanganan sumpah Ners oleh Bendahara PPNI Pusat – Ns. Apri Sunadi, S.Kep.,M.Kep.,Sp.KMB
Penyerahan sertifikat lulusan terbaik oleh ka. Prodi Ners Dr. Widaningsih S.Kp.,M.Kep
Penyerahan Piagam alumni Ners oleh ketua alumni Ns. Abdurrasyid S.Kep

Read More..

Rabu, 14 Oktober 2015

Angkat Sumpah Lulusan Program Studi NERS, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul Tahun 2015




Angkat Sumpah Lulusan Program Studi NERS, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul Tahun 2015
Sejumlah 89 (depalan puluh sembilan) lulusan Ners, Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan yang baru diwisuda pada 13 Oktober 2015 lalu, pada tanggal 20 Oktober 2015 menyelenggarakan angkat sumpah profesi Ners yang bertempat di Ballroom Kemala Universitas Esa Unggul. Pada saat diangkat sumpah ketua Prodi NERS Ibu Dr. Widaningsih S.Kp, M.Kep mengharapkan agar alumninya yang selama ini mengikuti pendidikan agar mampu diimplementasikan secara professional dan tetap menjaga nama baik almamaternya selama mengamalkan ilmunya dimasyarakat dan bertindak sesuai dengan prosedur keilmuannya yang sudah didapatkan selama ini.
Tantangan cukup berat yang akan dihadapi kedepan adalah setelah diberlakukannya MEA 2015 dimana tenaga perawat professional dari Negara ASEAN akan menyerbu Indonesia dan kita harus siap menghadapinya dengan memberikan pelayanan secara professional kepada masyarakat. Pada saat acara angkat sumpah dilaksanakan sesuai dengan kepercayaan agama masing-masing dan terlihat keharuan yang terpancar dari para perawat yang akan meninggalkan kampus Emas Universitas Esa Unggul.
Acara ini dihadiri oleh:
    • Bapak Roesfiansjah, Phd – Wakil Rektor 1
    • Bendahara PPNI Pusat Ns. Apri sunadi, S.Kep.,M.Kep.,Sp.KMB
    • Dr. Aprilita Rina Yanti Eff.,M.Biomed.,Apt selaku DEKAN
    • Yuliati S.Kp.,M.Kep selaku Dosen Ners
    • Yayah Karyanah, S.Sos.,MM selaku Dosen Ners
    • Satria Gobel S.Kp.,M.Kep.,Sp.Kep.Kom selaku Dosen Ners
    • Yana Zahara S.Kp.,M.Kep selaku Dosen Ners
    • Antia S.Kp.,M.Kep selaku Dosen Ners
    • Ns.Ratna Dewi S.Kep.,M.Kep selaku Dosen Ners
    • Titta Novianti M.Biomed selaku Dosen Ners
    • Abdurrasyid S.Kep.,Ns selaku ketua ikatan alumni ners Fikes UEU
    • Rohaniawan dari Departemen Agama DKI Jakarta
Daftar nama lulusan terbaik
  • Ns.YUSDIN RAHMAD, S.Kep
  • Ns.DWI SIWI MURNI HASTUTI, S.Kep
  • Ns.MASPUPAH, S.Kep
  • Ns.TIUR MARSAULINA GULTOM, S.Kep
Pengambilan & penandatanganan sumpah Ners oleh Bendahara PPNI Pusat – Ns. Apri Sunadi, S.Kep.,M.Kep.,Sp.KMB
Penyerahan sertifikat lulusan terbaik oleh ka. Prodi Ners Dr. Widaningsih S.Kp.,M.Kep
Penyerahan Piagam alumni Ners oleh ketua alumni Ns. Abdurrasyid S.Kep

Read More..

Rabu, 23 September 2015

Metodologi Penelitian Keperawatan 3

Hakekat Penelitian dan Ilmu Keperawatan

Oleh
Widaningsih


 

Hubungan penelitian, praktik dan teori keperawatan



Lingkup penelitian keperawatan

  1. Keperawatan Medikal Bedah
  2. Keperawatan Anak
  3. Keperawatan Maternitas
  4. Keperawatan Jiwa
  5. Keperawatan Komunitas
  6. Manajemen dan kepemimpinan dalam keperawatan
  7. Keperawatan dasar
Keperawatan Medikal Bedah
  1. Modalitas keperawatan medikal bedah
  2. Faktor-faktor yang berhubungan dengan rasa nyaman/nyeri pasien pada berbagai gangguan sistem tubuh.
  3. Faktor yang berhubungan dengan kecemasan pasien terhadap penyakit atau saat menghadapi pembedahan (preoperasi)
  4. Faktor yang berhubungan dengan konsep diri dan dampaknya bagi kualitas hidup pasien.
  5. Faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pasien yang mengalami penyakit tertentu seperi kepatuhan diet, kepatuhan berobat, dukungan sosial keluarga, tingkat depresi dan pengetahuan pasien tentang pernyakit tersebut.
  6. Mengembangkan teori keperawatan dengan cara mengintegrasikan berbagai teori keperawatan sebagai model asuhan keperawatan pada berbagai kasus
  7. Pengalaman pasien saat pertama kali di didiagnosa mengalami penyakit yang bersifat kronik, mengancam jiwa atau penyakit terminal seperti HIV/AIDS, Serosis hepatis, Gagal Ginjal Terminal atau kanker. 
—Keperawatan anak
  1. Modalitas keperawatan anak
  2. Faktor-faktor yang mempengaruhi stress akibat hospitalisasi pada anak.
  3. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi anak.
  4. Faktor-faktor yang berhubungan dengan tumbuh kembang anak.
Keperawatan Komunitas 
  • Model pemberdayaan keluarga dalam mencegah suatu penyakit (TB paru, gizi buruk, Diabetes Melitus).
  • —Model pemberdayaan keluarga dalam meningkatkan derajat kesehatan kelompok khusus seperti lansia, ibu hamil atau anak dengan handicap.
  • Model pendidikan kesehatan yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku sehat keluarga atau komunitas. 
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap dan perilaku keluarga atau masyarakat terhadap pencegahan suatu penyakit. 
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan prevalensi atau insidensi suatu kasus/penyakit di masyarakat.
  • Intervensi keperawatan untuk meningkatkan kualitas hidup lansia

Keperawatan jiwa 
1. Modalitas keperawatan jiwa
  • —Terapi aktivitas kelompok yang paling efektif untuk meningkatkan kemampuan sosialisasi pada pasien menarik diri
  • —Terapi kognitif yang paling efektif dalam meningkatkan proses pikir pasien.
  • —Terapi modalitas yang dapat meningkatkan perilaku pasien seperti terapi perilaku, terapi kerja (occupasi therapy), terapi lingkungan dan terapi komplementer lainnya.
  • —Metode komunikasi terapeutik pada berbagai gangguan jiwa
2. Dukungan keluarga dan komunitas dalam penyembuhan pasien serta berbagai faktor yang mempengaruhinya
ex : Efektifitas self help group dalam menurunkan beban dan meningkatkan keterlibatan keluarga dalam perawatan pasien jiwa di masyarakat 
3. Efektifitas program kesehatan jiwa komunitas seperti pendidikan kesehatan jiwa terhadap penurunan kasus penyakit jiwa di masyarakat.
Sumber : Weblog Esa Unggul



















Read More..

Metodologi Penelitian Keperawatan 1

Hakekat Penelitian dan Ilmu Keperawatan

Oleh
Widaningsih

Dasar Penelitian
  • —Manusia memiliki rasa ingin tahu yang tinggi tentang segala sesuatu yang terjadi disekelilingnya
  • —Adanya fenomena mendorong sifat dasar manusia untuk mengetahuinya.
  • —Keingintahuan terhadap fenomena mendorong manusia untuk mengkaji dan menelitinya.
  • —Hal ini akan mendorong kemajuan ilmu pengetuhuan.
  • —Penyelidikan adalah hal yang lazim dilakukan manusia baik disadari maupun tanpa disadari.
  • —Pada diri manusia ada suatu kebutuhan, untuk memenuhi kebutuhan tersebut hanya bisa dicapai apabila ada pengetahuan tentang kebutuhan tersebut
  • —sebelum ada pengetahuan tentang kebutuhan itu, maka perlu diadakan penyelidikan untuk mengetahui kebutuhan tersebut.
Mengapa melakukan penelitian ?
  • —Refleksi dari proaktif manusia untuk meningkatkan pengetahuannnya tentang sesuatu.
  • ——Dorongan dari keinginan reaktif manusia untuk menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah dalam kehidupan.

Cara mendapatkan pengetahuan

Penelitian dan Ilmu

  • —Penelitian merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan.
  • —Ilmu adalah bagian dari pengetahuan yang memiliki kriteria tertentu.
  • —Penelitian merupakan operasionalisasi dari metode yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah atau yang disebut metode ilmia.

—Metode ilmiah adalah cara atau prosedur untuk memperoleh pengethuan yang disebut ilmu.
 

KARAKTERISTIK ILMU Rasional : pengetahuan disusun dengan menggunakan pikiran dan masuk akal (ada penalaran).Logika menjadi tumpuan.
 

Teruji : Pengetahuan disusun berdasarkan fakta empiris.
 
Ilmu sebagai pengetahuan yang tersusun berdasarkan segala sesuatu yang berada dalam jangkauan pengalaman manusia. 


Rasionalisme Dan Empirisme
  • —Rasionalisme adalah pendekatan memperoleh pengetahuan dengan menggunakan penalaran.
  • —Rasionalisme memberikan konsistensi pengetahuan
  • —Empirisme adalah pendekatan memisahkan pengetahuan berdasarkan fakat/fenomena dengan yang tidak berdasarkan fakta
  • —Rasionalime harus didukung oleh empirisme.
Kriteria utama pengetahuan Ilmiah
  • —Ada konsistensi dengan pengetahuan berikutnya.
  • —Ada kesesuaian antara pengetahuan yang dikembangkan dengan fakta di lapangan.


Kriteria utama pengetahuan Ilmiah
  • —Ada konsistensi dengan pengetahuan berikutnya.
  • —Ada kesesuaian antara pengetahuan yang dikembangkan dengan fakta di lapangan.

FILSAFAT ILMU DALAM KEPERAWATAN

—Merupakan landasan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan sehingga tidak menyimpang dari kaidah discipline ilmu pengetahuan tertentu.

—Filsafat ilmu : telaah kefilsafatan yang ingin menjawab pertanyaan mengenai hakekat ilmu berdasarkan aspek :
1. Ontologi (apa yang ingin diketahui)
2. Epistemologi (bagaimana memperoleh pengetahuan)
3. Aksiologi (untuk apa pengetahuan itu)  

Selengkapnya Metodologi Penelitian Keperawatan 2
Sumber : Weblog Esa Unggul
Read More..

Metodologi Penelitian Keperawatan 2

Hakekat Penelitian dan Ilmu Keperawatan

Oleh
Widaningsih



Ontologi dalam ilmu keperawatan

  • —Ontologi menunjukan objek yang menjadi pusat telaah ilmu keperawatan.
  • —Bidang garapan/fenomena yang menjadi objek studi keperawatan :
  1. Penyimpangan dan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia (biopsikososial dan spiritual).
  2. Respon yang ditimbulkan ketika tidak dapat berfungsi secara sempurna.
  3. Bantuan dengan pendekatan biopsikosoaisl spiritual yang holistik untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Epistemologi dlm ilmu keperawatan

  • —Sudut pandang tentang bgm metode atau prosedur yang digunakan untuk mendapatkan pengetahuan.
  • —Menjadi dasar pijakan dalam memberikan legitimasi suatu ilmu pengetahuan (untuk diakui sebagai discipline ilmu).
  • —Epistemologi berperan penting memberikan kerangka acuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.
Epistemologi
  • —Aplikasi dalam ilmu keperawatan tergambar dari pengembangan struktur ilmu keperawatan (falsafah, paradigma, model konseptual, teori keperawatan dan teori middle range keperawatan.
  • —Saat ini pengembangan ilmu keperawatan dilaksanakan dengan metode ilmiah melalui berbagai penelitian keperawatan.
Aksiologi dlm ilmu keperawatan
  • —Merupakan sudut pandang ttg tujuan dan nilai suatu pengetahuan.
  • —Dijadikan strategi untuk mengantisipasi perkembangan kehidupan manusia yang negatif sehingga ilmu pengetahuan dan teknologi tetap berjalan pada jalur kemanusiaan.
  • Aksiologi dalam ilmu keperawatan memberikan batasan pengembangan ilmu keperawatan sehingga tetap berjalan dalam kodrat manusia dan meningkatkan kemaslahatan umat manusia.
STRUKTUR DISIPLIN ILMU KEPERAWATAN 
keperawatan
  

Level teori dan pakar keperawatan

keperawatan
PENELITIAN
  • —Suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan.
  • —Suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.
Tujuan Penelitian
  • —Mengembangkan pengetahuan (tujuan jangka panjang)
  • —Memecahkan masalah (tujuan jangka pendek)
Hubungan penelitian, praktik dan teori keperawatan


Teori Keperawatan  








Read More..

Jumat, 26 Juni 2015

Penyerahan Hadiah Juara II Qoriah Lomba MTQ Kopertis III, 2015 Kepada Mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul


 

Penyerahan Hadiah Juara II Qoriah Lomba MTQ Kopertis III, 2015 Kepada Mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul

Dalam rangka memperingati bulan suci Ramadhan 1436 H, Kopertis Wilayah 3 mengadakan lomba Musabaqoh Tilawatil Qur’an yang diikuti oleh perguruan tinggi, sekolah tinggi swasta di wilayah Kopertis 3 pada tanggal 23 sampai 25 Juni 2015 di Aula Ki Hajar Dewantara Gedung Kopertis 3, Cawang Jakarta Timur.
Alhamdulillah Sdri. BARAKATUL QAMILAH (2013-33-030) Fakultas Ilmu Kesehatan, Jurusan Keperawatan berhasil meraih Juara II Qoriah  Lomba MTQ Kopertis III.
Lomba Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta Kopertis Wilayah III, Rabu, 24 Juni 2015 telah ditutup secara resmi oleh Putut Pujogiri, selaku Sekretaris Pelaksana Kopertis Wilayah III. Keluar sebagai pemenang pertama dari kategori Qori’ adalah M. Wendi, mahasiswa Universitas Mohammad Husni Thamrin, pemenang kedua, Muhammad Cholid (Universitas Islam Assyafiiyah), dan pemenang ketiga, Edi Supriadi, mahasiswa Politeknik LP3I Jakarta. Sedangkan kateori Qoriah, pemenang pertama adalah Laelatul Qodariah dari Univ. Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka. Pemenang kedua, Barakatul Qamilah (Universitas Esa Unggul), dan pemenang ketiga, Awaliah Salafiyatul Ulya, mahasiswi Akademi Kebidanan Budi Kemuliaan.
Para pemenang lomba akan mendapatkan hadiah dari Kopertis Wilayah III berupa Trophy, Piagam Penghargaan, dan Uang Tabungan Pendidikan disampaikan pada Upacara Bendera Peringatan Hari Kemerdekaan R.I, tanggal 17 Agustus 2015 di kantor Kopertis Wilayah III.

Read More..

Jumat, 13 Februari 2015

Seminar “Aplikasi Undang-Undang Keperawatan Dalam Pelayanan Home Care”


Fakultas Ilmu Kesehatan, Program Studi Ilmu Keperawatan menyelenggarakan Seminar “Aplikasi Undang-Undang Keperawatan Dalam Pelayanan Home Care” pada 12 Februari 2015 lalu di Universitas Esa Unggul. Sebagai pembuka acara, Ibu Yuliati, S.Kp, MM menyampaikan sambutan, kemudian sebagai pembicara dalam acara ini antara lain:
  • Masfuri, S.Kp, N
Materi: Perijinan dan Kaitan UU tentang Penerapan Pelayanan Praktik Keperawatan
  • Ns. Riyanto, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom
Materi: Aspek Legal Pendukung Praktik Keperawatan
  • Irma P. Arisanty, S.Kp., RN, WOC (ET)N
Materi: Pelayanan Pelayanan Home Care
Home care adalah komponen dari pelayan kesehatan yang disediakan untuk individu dan keluarga ditempat tinggal mereka dengan tujuan mempromosikan, mempertahankan, atau memaksimalkan level kemandirian serta meminimalkan efek ketidakmampuan dan kesakitan termasuk di dalamnya penyakitnya terminal. Defenisi ini menggabungkan komponen dari home care yang meliputi pasien, keluarga, pemberian pelayanan yang professional (multidisiplin) dan tujuannya, yaitu untuk membantu pasien kembali pada level kesehatan optimum dan kemandirian.
Menurut Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan Depertemen Kesehatan RI tentang Home Care adalah: “Bukti Kemandirian Perawat” menyebutkan bahwa pelayanan keperawatan kesehatan di rumah sebagai salah satu bentuk praktik mandiri perawat. Pelayanan keperawatan di rumah merupakan sintesis dari pelayanan keperawatan kesehatan komunitas dan ketrampilan teknis keperawatan klinik yang berasal dari spesialisasasi keperawatan tertentu. Pelayanan keperawatan kesehatan, memelihara ,dan meningkatkan kesehatan fisik, mental, atau emosi pasien. Pelayanan diberikan di rumah dengan melibatkan pasien dan keluarganya atau pemberi pelayanan yang lain.
Dapertemen Kesehatan  menyebutkan bahwa home care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinabungan dan komperhensif yang diberikan kepada individu dan keluarga ditempat tinggal mereka yang bertujuan untuk  meningkatkan, mempertahankan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit.
Dari beberapa literature yang didapatkan home care dapat didefenisikan sebagai berikut:
  • Perawatan di rumah merupakan lanjutan asuhan keperawatan dari rumah sakit yang sudah termasuk rencana pemulangan dan dapat dilaksanakan oleh perawat rumah sakit semula oleh perawat komunitas dimana pasien berada atau tim keperawatan khusus yang menangani perawatan dirumah.
  • Perawatan di rumah merupakan bagian dari asuhan keperawatan keluarga sebagai tindak lanjut dari tindakan unit rawat jalan atau puskesmas.
  • Pelayanan kesehatan berbasis di rumah merupakan suatu komponen rentang keperawatan kesehatan yang berkesinanambungan dan komperhensif diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka.
  • Pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien individu dan keluarga, direncanakan, dikoordinasikan, dan disediakan oleh pemberi pelayanan yang diorganisir untuk memberi pelayanan di rumah melalui staf atau pengaturan berdasarkan perjanjian kerja atau kontrak (Warola, 1980. Dalam pengembangan model praktek mandiri keperawatan di rumah yang disusun PPNI dan Departemen Kesehatan )
Home care bertujuan untuk meningkatkan upaya promotif, prefentif, kuratif, dan rehabilitative, mengurangi frekuensi hospitalisasi, meningkatkan efisiensi waktu, biaya, tenaga, dan pikiran.
Manfaat dari pelayanan Home Care bagi pasien antara lain :
  • Pelayanan akan lebih sempurna, holistik dan komprenhensif.
  • Pelayanan lebih professional
  • Pelayanan keperawatan mandiri bisa diaplikasikan dengan di bawah naungan legal dan etik- keperawatan
  • Kebutuhan pasien akan dapat terpenuhi sehingga pasien akan lebih nyaman dan
  • puas dengan asuhan keperawatan yang profesional

Read More..

Seminar “Aplikasi Undang-Undang Keperawatan Dalam Pelayanan Home Care”

Share
Fakultas Ilmu Kesehatan, Program Studi Ilmu Keperawatan menyelenggarakan Seminar “Aplikasi Undang-Undang Keperawatan Dalam Pelayanan Home Care” pada 12 Februari 2015 lalu di Universitas Esa Unggul. Sebagai pembuka acara, Ibu Yuliati, S.Kp, MM menyampaikan sambutan, kemudian sebagai pembicara dalam acara ini antara lain:
  • Masfuri, S.Kp, N
Materi: Perijinan dan Kaitan UU tentang Penerapan Pelayanan Praktik Keperawatan
  • Ns. Riyanto, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom
Materi: Aspek Legal Pendukung Praktik Keperawatan
  • Irma P. Arisanty, S.Kp., RN, WOC (ET)N
Materi: Pelayanan Pelayanan Home Care
Home care adalah komponen dari pelayan kesehatan yang disediakan untuk individu dan keluarga ditempat tinggal mereka dengan tujuan mempromosikan, mempertahankan, atau memaksimalkan level kemandirian serta meminimalkan efek ketidakmampuan dan kesakitan termasuk di dalamnya penyakitnya terminal. Defenisi ini menggabungkan komponen dari home care yang meliputi pasien, keluarga, pemberian pelayanan yang professional (multidisiplin) dan tujuannya, yaitu untuk membantu pasien kembali pada level kesehatan optimum dan kemandirian.
Menurut Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan Depertemen Kesehatan RI tentang Home Care adalah: “Bukti Kemandirian Perawat” menyebutkan bahwa pelayanan keperawatan kesehatan di rumah sebagai salah satu bentuk praktik mandiri perawat. Pelayanan keperawatan di rumah merupakan sintesis dari pelayanan keperawatan kesehatan komunitas dan ketrampilan teknis keperawatan klinik yang berasal dari spesialisasasi keperawatan tertentu. Pelayanan keperawatan kesehatan, memelihara ,dan meningkatkan kesehatan fisik, mental, atau emosi pasien. Pelayanan diberikan di rumah dengan melibatkan pasien dan keluarganya atau pemberi pelayanan yang lain.
Dapertemen Kesehatan  menyebutkan bahwa home care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinabungan dan komperhensif yang diberikan kepada individu dan keluarga ditempat tinggal mereka yang bertujuan untuk  meningkatkan, mempertahankan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit.
Dari beberapa literature yang didapatkan home care dapat didefenisikan sebagai berikut:
  • Perawatan di rumah merupakan lanjutan asuhan keperawatan dari rumah sakit yang sudah termasuk rencana pemulangan dan dapat dilaksanakan oleh perawat rumah sakit semula oleh perawat komunitas dimana pasien berada atau tim keperawatan khusus yang menangani perawatan dirumah.
  • Perawatan di rumah merupakan bagian dari asuhan keperawatan keluarga sebagai tindak lanjut dari tindakan unit rawat jalan atau puskesmas.
  • Pelayanan kesehatan berbasis di rumah merupakan suatu komponen rentang keperawatan kesehatan yang berkesinanambungan dan komperhensif diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka.
  • Pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien individu dan keluarga, direncanakan, dikoordinasikan, dan disediakan oleh pemberi pelayanan yang diorganisir untuk memberi pelayanan di rumah melalui staf atau pengaturan berdasarkan perjanjian kerja atau kontrak (Warola, 1980. Dalam pengembangan model praktek mandiri keperawatan di rumah yang disusun PPNI dan Departemen Kesehatan )
Home care bertujuan untuk meningkatkan upaya promotif, prefentif, kuratif, dan rehabilitative, mengurangi frekuensi hospitalisasi, meningkatkan efisiensi waktu, biaya, tenaga, dan pikiran.
Manfaat dari pelayanan Home Care bagi pasien antara lain :
  • Pelayanan akan lebih sempurna, holistik dan komprenhensif.
  • Pelayanan lebih professional
  • Pelayanan keperawatan mandiri bisa diaplikasikan dengan di bawah naungan legal dan etik- keperawatan
  • Kebutuhan pasien akan dapat terpenuhi sehingga pasien akan lebih nyaman dan
  • puas dengan asuhan keperawatan yang profesional

Read More..

Realted Posts