alam rangka untuk meningkatkan kompetensi staf pengajar dan calon
lulusan dalam bidang patient safety di rumah sakit. Fakultas Ilmu – Ilmu
Kesehatan menyelenggarakan Lokakarya Patient Safety pada Kamis, 03
Oktober 2013, di Kampus Esa Unggul.
Lokakarya Patient Safety menghadirkan pembicara :
dr. Adib Abdullah Yahya, MARS (PERSI) – Direktur Utama Rumah Sakit MMC
dr. Arjaty Daud, MARS (PERSI) – Ketua Institut Manajemen Resiko Klinis
Dr. Rokiah Kusumapradja, MHA (Warek I Univ. Esa Unggul)
dr. Adib Abdullah Yahya, MARS (PERSI) – Direktur Utama Rumah Sakit MMC
dr. Arjaty Daud, MARS (PERSI) – Ketua Institut Manajemen Resiko Klinis
Dr. Rokiah Kusumapradja, MHA (Warek I Univ. Esa Unggul)
Materi Lokakarya:
- Comprehensive State of the Art Patient Safety
- Survey Assessment of Safety Culture
- Strategic Plan of Risk Management
- Develop Open Disclosure
- Patient Centered Care sebagai Trend Global dalam pelayanan pasien
- Penerapan International Patient Safety Goal
- Belajar Berbagi Pengalaman Pasien
- Analisis Komprehensif/ Analisis Akar Masalah/ RCA
Lokakarya yang menghadirkan pembicara yang kompeten di bidang
kesehatan, kedokteran dan organisasi rumah sakit ini sangat antusias
diikuti oleh peserta yang berasal dari mahasiswa, dosen, dan praktisi
rumah sakit. dr. Adib A. Yahya mengemukakan bahwa seorang yang bekerja
di rumah sakit atau yang sehari – hari bergelut melayani manusia yang
harus dirawat harus mempunyai pengetahuan tentang ketrampilam klinis,
disamping komunikasi yang efektif dengan pasien, dan yang utama tentu
saja punya landasan ilmiah kedokteran. Disamping itu yang terpenting
bagi para Dokter dan Perawat harus memegang teguh etika, moral, dan
profesionalisme serta mendahulukan keselamatan pasien, kata dr. Adib A.
Yahya.
Sementara nara sumber lain Ibu Rokiah Kusumapradja yang juga wakil
rektor 1 UEU ini menuis makalah “Paradigma Baru dalam Pelayanan
Kesehatan” mengemukakan 4 pilar asuhan pasien. Menurut Ibu Rokiah
standar pelayanan pasien patent care atau konsep filosofis asuhan pasien
yang terdiri dari 4 pondasi asuhan pasien yang mesti dicermati oleh
setiap pelayanan kesehatan yakni: Asuhan Medis, Asuhan Keperawatan,
Asuhan Gizi, dan Asuhan obat/Farmasi .
Dr. Arjaty W.Daud yang saat ini masih aktif sebagai ketua Institut
Manajemen Resiko Klinis, lebih banyak berbicara tentang sistem pelaporan
insiden keselamatan pasien yang banyak ditanganinya. Menurut dr. Arjaty
tujuan khusus laporan insiden terlaksananya, sistem pelaporan dan
pencatatan IKP di rumah sakit sampai ke akar masalahnya, pembelajaran
perbaikan asuhan kepada pasien untuk mencegah kejadian yang sama
terulang kembali, karena masalah yang timbuk dengan pasien dapat
berkaitan dengan beberapa faktor yang memberikan dampak pada timbulnya
insiden, misalnya: motivasi individu kurang, supervise team kurang,
kebijakan pelatihan tidak kuat.
Profesionalisme Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) dituntut untuk
memberikan layanan ke publik berdasarkan kompetensi keilmuan yang
dimiliki, bekerja secara tulus, terbuka pada perubahan, dan berani
menjadi pemimpin. Agar dapat mengikuti perubahan dunia kerja yang sangat
dinamis, seorang SKM harus memiliki multi talenta dan terus belajar
untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya. Oleh karena itu, dibutuhkan
selalu peningkatan kemampuan softskill dan hardskill yang memadai agar
mampu berinovasi berdasarkan kebutuhan pekerjaan.
Salah satu kemampuan hardskill yang perlu dimiliki oleh sorang calon
lulusan SKM dalam rangka mendukung kompetensi yang relevan dengan
kebutuhan dunia kerja yaitu kemampuan Patient Safety. Keselamatan pasien
(patient safety) rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi : assesmen
risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko
pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden
dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya
cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan
atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan.
Seorang Sarjana Kesehatan Masyarakat, terutama peminatan MRS akan
bekerja dalam lingkup manajemen RS untuk meningkatkan kepuasan pasien.
Oleh karena itu, mereka perlu dibekali keahlian mengenai Patient Safety
yang merupakan indikator mutu pelayanan RS.